Tips menghadapi Catcalling
Dear sobat UNALA!
Apakah kamu sering mendapatkan catcalling saat sedang melintas atau melakukan aktifitas di ruang publik? Tentunya hal itu sangat menyebalkan dan membuat kita merasa tidak nyaman, bukan? Yups, itulah kondisi yang ingin diciptakan oleh para pelaku. Banyak jenis catcall yang sering dilakukan, mulai dari siulan, candaan, komentar dan lainnya yang membuat seseorang yang menghadapinya bingung, merasa direndahkan, marah namun juga takut.
Menurut Komnas Perempuan, catcalling dikategorikan sebagai bentuk pelecehan seksual, yaitu tindakan seksual lewat sentuhan fisik maupun non-fisik dengan sasaran organ seksual atau seksualitas korban. Jenisnya beragam, mulai dari siulan, main mata, ucapan bernuansa seksual, mempertunjukan materi pornografi, gerakan atau isyarat dan keinginan seksual sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman, tersinggung, merasa direndahkan martabatnya, dan mungkin sampai menyebabkan masalah kesehatan dan keselamatan. Dalam CATAHU 2018 Komnas Perempuan, tercatat sebanyak 3.528 kasus (26%) kekerasan di ranah publik dilaporkan. Catcall sendiri tidak banyak masuk meja laporan.
Melihat situasi dan jenis-jenis catcalling tersebut, ada banyak cara loh yang dapat dilakukan untuk menghadapinya. Nah..UNALA punya beberapa tips yang dapat kamu coba nih sobat. Yuk simak bersama!
1. Lihat Situasi
Saat sobat UNALA menghadapi pelaku catcall ada baiknya melihat situasi di sekitar terlebih dulu. Hal ini untuk memastikan apa jenis perlawanan yang dapat dilakukan dan resiko yang dapat terjadi setelahnya. Kalau pelaku catcall lebih dari 1 orang dan kamu berada di wilayah yang relatif sepi, respon terbaik yang dapat kamu lakukan adalah segera pergi dari tempat tersebut.2.
2. Tatap Mata Pelakunya
Jika sobat UNALA mendapatkan catcall dari pelaku yang hanya 1 orang, kamu bisa membuat dia merasa bersalah dengan menatap matanya tajam-tajam dari kejauhan. Menurut Holly Kearl, founder dari Stop Street Harassment dan author dari “Stop Street Harassment: Making Public Places Safe and Welcoming For Women, dikutip dari businessinsider, melakukan eye contact seperti itu membuat para pelaku catcall menyesali dan memikirkan apa yang telah mereka katakan atau lakukan terhadap perempuan yang digoda itu tidak layak dilakukan. Hal itu juga menunjukan kalau kita memiliki power dan tidak dapat dilecehkan oleh mereka. Berani coba?
3. Gunakan Suara yang Tegas
Kalau menatap mata pelaku dari jauh belum cukup membuat kamu merasa aman, kamu bisa menghampirinya dan menegurnya dengan suara yang tegas ya sobat. Kamu bisa juga menyadarkan si pelaku kalau apa yang dilakukannya itu salah dan membuat kamu tidak nyaman. Hal ini sebenarnya penting untuk dilakukan karena catcalling biasanya dilakukan karena iseng. So…kalau kamu bisa menyadarkan pelakunya, bisa jadi lebih baik bukan untuk ke depannya?
4. Jangan Terpancing Amarah
Saat menghadapi situasi catcall usahakan kamu dapat menahan emosi ya sobat1 Kenapa? Karena saat kamu terbawa suasana, maka pelaku akan merasa bahwa tindakan yang dilakukan itu berhasil. Selain itu, tindakan yang penuh emosi saat melawan pelaku akan beresiko untuk menimbukan kekerasan fisik atau verbal. So, untuk merespon mereka kita harus tetap tegas namun tetap tenang ya sobat!
5. Hubungi Orang Terdekat
Sobat, kalau kamu merasa tidak mampu melawan pelaku catcall itu sendirian dan kondisimu benar-benar terancam, kamu bisa cepat-cepat menghubungi orang yang paling dekat yang berada di lokasi terdekatmu untuk memberikan bantuan.
6. Pergi ke Lokasi yang Ramai
Jika cara pertama sampai ke lima tadi udah kamu lakuin tapi pelaku catcall masih mengikutimu, kamu harus cari tempat yang ramai, seperti masuk ke minimarket. Di tempat yang ramai biasanya pelaku urung melakukan aksinya lebih lanjut.
7. Jangan Hiraukan!
Nah..kalau kamu tidak cukup energi untuk melawan pelaku catcall kamu bisa berjalan cepat dan meninggalkannya.
8. Ambil Foto Muka Mereka dan Sebarkan!
Tapi…buat kamu yang memiliki kekuatan super, kau bisa mencoba cara yang suah pernah dilakukan oleh Noa Jansma (20 tahun) di Amsterdam, yaitu selfie dengan pelaku dan menyebarkannya di internet. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk membuat pelaku malu, tapi juga membuat masyarakat waspada dengan orang-orang tersebut. Kalau kamu di Indonesia, kamu bisa juga menyebarkan foto pelaku catcall ke akun instagram dan mengirimkannya ke akun-akun yang berpihak pada korban-korban kekerasan seksual, seperti @dearcatcallers, @lawanpatriarki @indonesiafeminist, dan lainnya.
So..gimana nih sobat UNALA? Menurutmu cara mana yang paling efektif dan akan kamu coba untuk menghadapi para pelaku catcall? Atau kamu punya cara lain yang sudah pernah kamu coba dan berhasil membuat pelaku catcall jengah? Yuk bagikan di kolom komentar!
Jika kamu pernah menjadi korban catcall atau pernah menjadi pelaku catcall tapi bingung untuk bercerita dan mengakhirinya, kamu bisa ngobrol dengan dokter atau bidan UNALA ya sobat! Rahasiamu terjamin dan tentu tidak akan dihakimi karena dokter dan bidan UNALA sangat ramah pada permasalahan remaja. Yuk segera hubungi CS UNALA, gratis dengan menggunakan voucher!
Referensi :