Posts

Pubertas dan Konsep Diri

#UNALAcare

Oleh: Maulidya Risne Andini


Apa itu Pubertas?

Pubertas berasal dari kata latin Pubescere berarti mendapat pubes atau rambut kemaluan, yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual. Selain tanda seksual sekunder tersebut, pubertas juga ditandai dengan kemampuan bereproduksi. Kemampuan bereproduksi menunjukkan terjadinya kematangan organ-organ seksual ke tahapan fungsional. Munculnya tanda-tanda ini dapat dilihat pada perubahan hormonal, perubahan fisik, maupun perubahan psikologis, dan sosial, yang dapat berbeda pada setiap individu.

Kapan Pubertas Terjadi?

Pada umumnya, awal periode pubertas dimulai pada usia 10-14 tahun pada perempuan dan 12-16 tahun pada laki-laki. Salah satu tanda pubertas adalah terjadinya perubahan fisik, psikologis dan sosial yang dinamai dengan fase pubertas. Pada fase ini, perubahan yang dialami setiap orang berbeda-beda waktunya.

Tahap-tahap Pubertas

Fisik

  • Badan bertambah tinggi dan besar dengan pesat;
  • Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar alat kelamin; dan
  • Peningkatan produksi kelenjar minyak dan keringat yang menimbulkan jerawat bila tidak dibersihkan secara teratur.

Laki-laki

  • Otot dada dan bahu melebar;
  • Tumbuh jakun dan suara menjadi berat;
  • Tumbuh kumis, jambang, janggut, dan bisa juga di dada;
  • Suara lebih berat atau pecah;
  • Penis membesar dan memanjang, buah zakar dan testis bertambah besar; dan
  • Mimpi basah.

Perempuan

  • Pinggul melebar;
  • Payudara membesar;
  • Keluarnya sel telur dari Rahim; dan
  • Menstruasi

Psikologis/Kejiwaan

  •  Emosi mudah berubah dan turun naik;
  • Senang mencoba dan mengeksplorasi berbagai hal baru;
  • Cenderung lebih senang bersama dengan teman dibanding keluarga;
  •  Ingin diakui kelompok sebaya; dan
  • Mulai naksir atau jatuh cinta dengan sesama teman atau sebaya.

Apa itu Konsep Diri?

Secara sederhana, konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki seseorang mengenai dirinya. Konsep diri merupakan gabungan dari pengetahuan, harapan dan penilaian seseorang tentang diri mereka sendiri baik tentang karakteristik fisik, psikologis, sosial dan emosional. Dengan demikian, konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri. Konsep diri adalah cara kita memandang/melihat diri kita sendiri sebagai sebuah pribadi yang unik dan berbeda dengan orang lain, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana yang kita harapkan.

Tiga Dimensi Konsep Diri

  • Pengetahuan tentang diri kita, berkaitan dengan informasi yang kita miliki tentang diri kita, misalnya jenis kelamin, penampilan, kesukaan, dan sebagainya.
  • Pengharapan bagi kita, berkaitan dengan gagasan kita tentang kemungkinan menjadi apa kelak.
  • Penilaian terhadap diri kita, berkaitan dengan pengukuran yang kita lakukan tentang keadaan kita.

Cara Membentuk Konsep Diri yang Positif

  • Bersikap objektif dalam mengenali diri sendiri

Jangan abaikan prestasi dan keberhasilan yang pernah dicapai walaupun menurutmu itu kecil. Lihatlah bakat yang kamu miliki dan carilah cara untuk mengembangkannya seperti dengan mengikuti les atau ekstrakurikuler di sekolah sesuai minatmu.

  • Hargailah diri sendiri

Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri sendiri.

  • Jangan memusuhi diri sendiri

Merasa bersalah ketika berbuat salah boleh dilakukan tetapi tidak perlu berlebihan, yang perlu dilakukan adalah segera bangkit dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan, sikap menyalahkan diri sendiri secara berlebihan akan membuat diri kita stress.

  • Tetapkan batasan pribadi

Ini termasuk batasan fisik dan emosional. angan mentolerir perilaku orang lain jika itu membuat kamu merasa tidak nyaman. Pertahankan kepercayaan dan nilai Anda. Lakukan hal-hal untuk menyenangkan diri sendiri, bukan hanya untuk membuat orang lain bahagia.

  • Berpikir positif dan rasional

Pikiran positif saat menghadapi permasalahan perlu dilakukan agar keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik.


Sumber

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Rapor Kesehatanku: Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik Tingkat SMP dan SMA/SMK/MA/MTs.

Rachmi, C. N., Wulandari, E., Kurniawan, H., Wiradnyani, L. A. A., Ridwan, R., & Akib, T. C. (2019). Panduan untuk Siswa: Aksi Bergizi, Hidup Sehat Sejak Sekarang untuk Remaja Kekinian (Cetakan Pertama ed.). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.